Jumat, 11 Juni 2010

Budak-Budak Rujukan Umat

Dalam islam, para budak menperoleh kebebasan. Tak ada kata penindasan dan kezaliman atas mereka. Berikut beberapa budak yg menjadi ulama besar rujukan umat.

1. Mujahid bin jabr
Mujahid bin jabr al-makki al-makhzumi adalah seorang maula (budak yg sudah dimerdekakan) dari As-saib bin abi as-saib. Ia lahir pada masa kekhalifahan umar bin khathab, tepatnya tahun 21 hijriah, di kota makkah.
Setiap hari mujahid sibuk melayani kebutuhan tuannya. Meski demikian, hal itu tidak menghalanginya dalam menuntut ilmu. Di sela-sela kesibukannya, mujahid kerap mendatangi sejumlah sahabat semata untuk menimba ilmu dari mereka. Sebut saja misalnya, Ali bin Abi Thalib, 'Abdullah bin Zubair.


Kesungguhan sang tabi'in ini tak sia-sia. Mujahid menjadi ulama disegani justru ketika para sahabat masih hidup. Pendapatnya yang brilian menjadikan mujahid sebagai rujukan banyak orang. Terlebih di bidang ilmu tafsir sebagal keahliannya yg paling mencolok. Ulama sekelas Sufyan ats-Tsauri bahkan berkata, "Jika penafsiran itu datang dari mujahid, maka cukuplah itu bagimu."

Prestasi tersebut tentunya tak semudah membalik telapak tangan. Mujahid menimbanya langsung dari Ibnu Abbas, sahabat yang pernah didoakan oleh Rasulullah SAW menjadi ahli tafsir. Ia bahkan muraja'ah (mengulang) tafsir kepada Ibnu Abbas sampai tiga kali khatam. Ketika muraja'ah, mujahid berhenti pada setiap ayat untuk menanyakan makna dan sabab an-nuzul (sebab turun) ayat tersebut. Mujahid meninggal pa tahun 100 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar